Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Antoine Lavoisier mengelompokan unsur menjadi 4, yaitu :
1. Gas
2. Tanah
3. Logam
4. Non logam
2. Tanah
3. Logam
4. Non logam
Kelemahan dari teori Lavoisior : Pengelompokan masih terlalu umum
Kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia dan digunakan untuk referensi bagi para ilmuan.
Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pengelompokan unsur berdasarkan kemiripan sifat.
Dobereiner menyimpulkan bahwa unsur-unsur dapat di
kelompokan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut triade.
Kelebihan dari teori ini : adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom.
Kelemahan dari teori ini : pengelompokan unsur ini kurang efisien.
Pengelompokan Unsur Menurut Chancourtois
Alexander Beguyer de Chancourtois, mengelompokkan
unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom.
Rumus berat atom = 7 + 16n; n = urutan unsur.
Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands mengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif.
Sifat unsur berubah secara teratur.
Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur
kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.
Kelemahan dari teori ini : masih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur.
Sistem periodik Mendeleev
Dmitri Ivanovich mendeleev menyimpulkan bahwa
sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya.
Jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu
lajur vertikal yang disebut golongan.
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya
disebut periode.
Kelemahan dari teori ini adalah :
Masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil.
Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang
unsur menggunakan sinar-X.
Sifat dasar atom berdasarkan kenaikan jumlah proton.